
Tulisan tentang pemimpin ini aku tulis karena melihat situasi politik menjelang pemilu presiden
2014-2019. Tertarik pasti, yaa karena aku juga pemilih. Jangan golput dong,
gak jamannya lagi, gak jamannya lagi ngomong beginian
“gak ada
yang berkenan dihati”
“ahh semuanya sama,
calonnya semua punya masalah”
“ah omdo,
kalau terpilih pasti bla bla bla”
Kemon
men! Lu bukan emon *eh
Sudah tidak sepantasnya seorang mahasiswa atau pelajar sebagai agen perubahan dan agen sosial untuk golput. Punya hak,
punya pikiran, dan ternyata golput, yaelahh. Padahal bisa berdiskusi untuk menambah informasi tentang si calon.
Dewasa ini,
banyak orang hanya beranggapan atau mengeluarkan pendapat berdasarkan sebuah berita di
tv, koran, ataupun e-koran. Ingat men! Jika membaca info sisi positif/negatif hanya dari koran,
maka yang kita baca hanya pendapat si penulis (>50% it's true). Ngerti gak maksudnya?
Maksudnya ya kalau kamu baca tentang sisi postif dari si calon pada
e-paper atau di blog, maka yang kamu lihat adalah kebaikan semua si calon menurut dia.
Pun sebaliknya, jika kamu baca tentang sisi negatif dari si calon pada e-paper atau di
blog ataupun sumber lainnya, maka yang kamu lihat adalah semua aib-aib si calon dari yang
benar aibdia ataupun aib tambahan haha.
Tapi bukan berarti gak boleh percaya pada berita,
tapi kebanyakan tv ataupun web berita itu ialah hanya memaparkan sisi positif dari calon
yang merupakan pemilik dari tv atapun web berita tersebut. Sedangkan lawannya? Lawan politiknya pasti dijatuhkan
dong. Maka oleh karena itu kita harus mampu memilih berita yang
benar-benar tidak mengandung unsur sara atapun hanya pengharum nama si calon.
Jadi gini
men. Baiknya dalam memilih si calon, lihatlah VISI-MISI dan PROKERnya dan yang palling
penting ialah lihat kinerja si calon sebelumnya. Apakah si calon pernah memimpin suatu daerah,
perusahaan, organisasi atau yang lainnya,
dan lihat apakah selama kepemimpinannya itu berjalan baik,
disukai anggota masyarakat/karyaan/anggota organisasi?
No comments:
Post a Comment