Prof. Dr. Ir. Emmy Suparka
Tulisan ini adalah hasil wawancara saya dengan Prof. Dr. Ir.
Emmy Suparka. Beliau ialah Professor geologi wanita pertama di Indonesia. Saya
tertarik untuk mewancarai beliau karena pengetahuan umum beliau yang sangat
luas dan juga nertworking yang sudah tidak diragukan lagi. Dan juga beliau
memiliki harapan yang besar untuk mahasiswa-mahasiswa Indonesia untuk membangun
negara ini.
Sebagaimana kita tahu bahwa 2014 ialah tahun politik, lalu
peran mahasiswa tentu sangat penting sebagai agent of change. “Lihatlah pemilu tahun ini, itulah yang perlu
(mahasiswa) kritisi. Jadi (pilihlah) berdasarkan (pilihan) Anda, bukan opini
dari kakak-kakak Anda. (Kritisi) mana yang baik dan yang tidak, dan saya tidak
tahu apakah (mahasiswa) tahu calon pemimpin yang baik atau tidak, jadi
berdiskusilah dengan yang lebih tahu.” Jelas bu Emmy.
Saya sendiri pula yakin bahwa mahasiswa saat ini yang sedang
kuliah, yang akan kuliah, atau pun yang telah selesai kuliah lah yang akan
memimpin Indonesia kedepan. Beliau pun mengatakan “Jika dia memiliki interest disitu (kepemimpinan) maka dari
sekarang (dari menjadi mahasiswa) dia telah ikuti (organisasi).” Jadi menurut
saya, pemimpin yang baik ialah pemimpin yang pernah memimpin organisasi saat
kuliah. Seperti kata bu Emmy “Maka pada saatnya dia terjun kesitu (dunia
politik), dia telah instant (mampu/berpengalaman).”
Sebagai agent of
social, mahasiswa lah yang kedepan akan memimpin. Pemimpin negara, daerah,
keluarga, bahkan paling kecial ialah diri sendiri. Di kampus banyak sekali UKM
(Unit Kegiatan Mahasiswa), dari olahraga, kesenian, sains, kebudayaan, bahasa,
dan lain-lain. Tentunya UKM sendiri ialah wadah bagi mahasiswa untuk
mengembangkan kemampuan berorganisasi dan bakat. Dan tak lupa pula tempat
pengembangan kemampuan berorganisasi yang paling potensial ialah di Himpunan
Jurusan dan di Badan Eksekutif Mahasiswa.
“Mudah-mudahan semua yang terjadi (di Indonesia) merupakan
suatu pelajaran, dan dia (calon pemimpin) akan melakukan sesuatu berdasarkan
pemilihan yang baik. Semoga yang telah terjadi menjadi pelajaran dan Indonesia
menjadi negara yang lebih baik” terang bu Emmy sebagai harapan untuk
mahasiswa-mahasiswa Indonesia.
Banyak mahasiswa yang telah selesai sarjana ingin melanjutkan
pasca sarjana ke luar negeri. Dan setelah lulus banyak pula yang tidak ingin
pulang ke Indonesia, ingin mencari pekerjaan disana. Sudah menjadi rahasia umum
bahwa kesejahteraan lebih baik (katanya)
dibandingkan harus bekerja untuk negeri sendiri. Dan juga SDA yang ada di
Indonesia banyak di eksploitasi oleh swasta asing. Contoh paling mudah ialah
PTFI yang mana perusahaan tambang tembaga (emas) terbesar di dunia, ada di
Indonesia tapi dimiliki oleh Amerika. “Harus ada manajemen, manajemen yang baik
dalam pengelolaan SDA kita dan itu yang saya lihat kurang di kita (Indonesia).”
Papar bu Emmy untuk harapan SDA di Indonesia.
Jadi marilah kita belajar yang giat dan benar, hilangkan
rasa malas yang menjadi penghambat utama dalam kemajuan. Jadilah mahasiswa yang
berprestasi, bukan sekedar IP bagus, tapi sebagai agent of change & agent
of social yang memberi dampak positif untuk perkembangan Indonesia kedepan.
Terima kasih telah membaca.
Sumber gambar: http://wq.lt/ndjx
No comments:
Post a Comment