Gunung api mengalami proses erupsi
melalui beberapa tahapan, yaitu:
a. Magma
Magma
terbentuk sebagai akibat dari perbenturan antara dua lempeng litosfir, dimana salah satu dari
lempeng yang berinteraksi itu menunjam dan menyusup kedalam astenosfir. Sebagai
akibat dari gesekan yang berlangsung antara kedua lempeng litosfir tersebut,
maka akan terjadi peningkatan suhu dan tekanan, ditambah dengan penambahan air
berasal dari sedimen-sedimen samudra akan disusul oleh proses peleburan
sebagian dari litosfer.
Sumber magma yang terjadi sebagai akibat dari peleburan tersebut akan menghasilkan magma yang bersusunan asam (kandungan unsur SiO2 lebih besar dari 55%). Magma yang bersusunan basa, adalah magma yang terjadi dan bersumber dari astenosfir. Magma seperti itu didapat di daerah-daerah yang mengalami gejala regangan yang dilanjutkan dengan pemisahan litosfir.
Sumber magma yang terjadi sebagai akibat dari peleburan tersebut akan menghasilkan magma yang bersusunan asam (kandungan unsur SiO2 lebih besar dari 55%). Magma yang bersusunan basa, adalah magma yang terjadi dan bersumber dari astenosfir. Magma seperti itu didapat di daerah-daerah yang mengalami gejala regangan yang dilanjutkan dengan pemisahan litosfir.
b. Magma menuju permukaan
Magma naik ke permukaan disebabkan
oleh tekanan. Karena emisi gas selama kristalisasi di dalam magma yang
mendingin. Selain itu juga disebabkan panas, karena sifat panas magma cenderung
naik ke permukaan.
c. Lava atau piroklastik
Setelah magma berada di permukaan,
jika dia meledak (eksplosiv) maka disebut letusan piroklastik, jika ia mengalir
ke permukaan maka magmanya disebut lava.
d. Gunung api erupsi
Saat meletus, gunung berapi mengeluarkan
material-material yang terdiri dari lava, tepra, dan gas. Jenis dan jumlah
material yang dikeluarkan saat letusan, bergantung pada komposisi magma yang
ada dalam gunung berapi tersebut.
No comments:
Post a Comment