Era modern merubah (mempermudah)
segala hal, termasuk pertambangan. Dalam hal ini, teknologi dan perkembangan
ilmu pengetahuan adalah peran utama. Tak bisa dipungkiri bahwa kita semua tak
bisa lepas dari bahan-bahan tambang, misalkan notebook,handphone, tv, kulkas, motor/mobil dan lainnya yang
terbuat dari logam.
Cara
penambangan di masa lalu, kini, dan masa depan tentunya berbeda. Penambangan
di masa lalu adalah penambangan yang
tradisional yang tentunya membutuhkan waktu lama. Dari segi pengambilan bijih,
alat transportasi, smelting dan
lain-lain masih sangat kuno.
http://goo.gl/h3oLRR
Dahulu,
logam di suatu tempat hanya bisa digunakan di suatu tempat tersebut. Hal ini
dikarenakan mahalnya ongkos transportasi, alat komunikasi yang lemah, dan
ketidakmampuan suatu perusahaan untuk menginvestasikannya ke luar negri. Tapi
globalisasi merubah semuanya, jaringan telepon yang mudah, kapal angkut yang
memadai sehingga dapat di jual secara global. Selain itu, teknologi mempermudah
proses penambangan (eksploitasi; bongkar, muat, angkut) dengan jumlah produksi
yang lebih banyak.
http://goo.gl/7SGUI5
Semakin
tinggi permintaan pasar, maka akan semakin besar pula supply-nya. Hal ini juga berpengaruh akan pengupasan tanah yang
makin besar dan pengrusakan alam atau habitat hewan yang berada di daerah
penambangan tersebut. Oleh karena itu perlu adanya pengawasan yang ketat di
masa kini demi masa depan anak cucu kita, maka bijaksanalah. Karena kita tak
bisa menghentikan teknologi, dan alat-alat teknologi membutuhkan bahan logam
(baca-pertambangan).
Mari kita awasi alam kita, bumi kita, bukan hanya Indonesia tapi juga dunia!
Salam
tambang dan salam lingkungan!
Daftar Pustaka:
Peter Dalring, 2011, 3rd ed. SME MINING ENGINEERING HANDBOOK,
www.smenet.org
Pertambangan jaman dulu tentu berbeda dengan jaman sekarang dengan penggunaan alat berat yang digunakan
ReplyDelete